Langsung ke konten utama

Pembuatan media tanam jamur tiram sesuai SOP

Pembuatan media tanam jamur tiram sesuai SOP

Pembuatan media tanam jamur tiram sesuai SOP

yang dimasksud dengan sesuai SOP adalah cara pembuatan yang sudah melalui penelitian lembaga pertanian terkait, dan belum diubah atau ditambah trik-trik tersendiri yang biasanya dilakukan para pembuat bag log berpengalaman sesuai temuannya masing-masing, cara ini paling direkomendasikan terutama untuk pemula, karena cara Pembuatan media tanam jamur tiram sesuai SOP akan lebih mudah mencari solusi dan lebih informatif ketika kita mengalami kegagalan atau kesulitan tertentu dalam pelaksanaannya,

Hal ini disebabkan karena proses Pembuatan media tanam jamur tiram sesuai SOP pasti pernah dilakukan oleh hampir semua pembuat biibit atau media tanam, dibandingkan dengan cara tersendiri yang sudah dimodifikasi atau hasil dari pengalaman masing-masing petani sesuai dengan penemuannya sendiri dilapangan, secara garis besar tidak umum.

Pembuatan media tanam jamur tiram sesuai SOP

Pengayakan

Pengayakan dilakukan dengan menggunakan ayakan guna menyaring serbuk gergaji yang besar sehingga diperoleh serbuk gergaji yang halus serta seragam, tujuannya untuk mendapatkan kepadatan tertentu pada media tanam tanpa ada kerusakan plastik dan mendapatkan tingkat pertumbuhan miselia yang merata.
Informasi pokok

  1. Serbuk kayu gergaji dipilih/berasal dari pohon kayu berdaun lebar yang tidak bergetah (contoh: abasia,akasia,aliandra)
  2. Serbuk kayu gergaji terbebas dari minyak tanah,solar  (dari mesin gergaji)
Alat bahan dan fungsi

  1. Serbuk kayu gergaji sebagai bahan media tanam
  2. Ayakan kawat untuk mengayak serbuk kayu gergaji
Prosedur pelaksanaan

  1. Sedikit-demi sedikit serbuk kayu gergaji dituangkan ke dalam ayakan kawat
  2. Kemudian ayakan digoyang sambil digertakan perlahan menggunakan kekuatan tangan atau mesin
  3. Diperoleh serbuk kayu gergaji yang halus yang bebas dari serpihkayu benda-benda lain

Pencampuran

Pencampuran serbuk kayu gergaji dengan dedak, kapur dan gips sesuai takaran guna memperoleh komposisi media tanam yang merata. Bertujuan menyediakan sumber hara atau nutrisi yang cukup bagi pertumbuhan dan perkembangan jamur tiram sampai siap dipanen
Informasi pokok
Agar tidak terdapat penggumpalan pada media tanam hasil dari proses pencampuran tersebut, maka proses pengadukan harus dilakukan dengan teliti dan benar

Alat bahan dan fungsi

  1. Serbuk kayu gergaji 100kg sebagai media tanam
  2. Kapur 3kg dan Gips 1 kg untuk mengatur pH 6-7 media tanam sehingga memperlancar proses pertumbuhan jamur. Selain itu kapur dan Gips juga berfungsi untuk menguatkan kepadatan media tanam
  3. Dedak 12kg sebagai sumber makanan tambahan bagi pertumbuhan jamur
  4. Air untuk mengatur kelembapan serbuk kayu gergaji sebagai media tanam
  5. Ember berukuran diameter 30cm sebagai ukuran dan alat mengangkut air
  6. Garfu untuk mengaduk pada proses pencampuran bahan-bahan
  7. Timbangan untuk menimbang semua bahan-bahan yang akan dipergunakan
Prosedur pelaksanaan

  1. Timbang semua bahan-bahan yang akan dicampur sesuai kebutuhan yang disesuaikan dengan takaran
  2. Campurkan dedak, kapur dan gips dengan serbuk gergaji
  3. Aduk semua bahan sampai merata dan tidak menggumpal
  4. Tambahkan air sehingga kadar air 60-65%, dapat ditandai dengan campuran serbuk bila dikepal hanya mengeluarkan satu tetes air dan bila kepalan dibuka gumpalan adonan serbuk kayu tersebut tidak serta merta pecah
Sasaran
Menyediakan media tanam yang tercampur merata sehingga miselia dapat tumbuh

Pemeraman/Pengomposan

Kegiatan mengumpulkan/membumbun campuran serbuk gergaji sehingga menyerupai sebuah gunung kecil kemudian menutupnya secara rapat dengan menggunakan plastik atau terpal selama 1 malam. Tujuannya menguraikan senyawa-senyawa kompleks dengan bantuan mikroba supaya di peroleh senyawa-senyawa yang lebih sederhana, sehingga akan lebih mudah dicerna oleh jamur dan memungkinkan pertumbuhan jamur yang lebih baik.
Informasi pokok

  1. Proses pemeraman mengalami kenaikan suhu 50°C.
  2. Kadar air 60-65%, atau bisa dikepal menjadi gumpalan yang tidak serta-merta mudah hancur.
  3. pH media 6-7
Alat bahan dan fungsi

  1. Plastik terpal atau penutup timbunan media tanam serbuk gergaji
  2. Adonan serbuk gergaji dan semua bahan yang sudah dicampur
Prosedur pelaksanaan

  1. Campuran serbuk gergaji hasil pengadukan yang sudah merata dibumbun di lantai
  2. Kemudian ditutup secara rapat selama 1 malam

Pengisisn media tanam ke kantung plastik (Bag Log)

Kegiatan memasukan campran media ke dalam plastik polipropilen (PP) dengan kepadatan tertentu agar miselia jamur dapat tumbuh maksimal dan menghasilakn panen yang optimal. Tujuannya menyediakan media tanam bagi bibit jamur
Informasi pokok
Media yang dimasukan kedalam plastik berupa serbuk kayu gergaji yang sudah dicampur secara merata agar pada saat dipadatkan dapat kompak dan menyerupai tekstur kayu (log)
Alat dan fungsi

  1. Kantung platik 18x30 cm sebagai tempat media tanam
  2. Cincin plastik atau bambu utuk tepat penutup
  3. Botol untuk memadatkan serbuk gergaji
  4. Kapas atau kertas untuk menutup cincin
  5. Karet gelang untuk mengikat mulut bag log
Prosedur pelaksanaan

  1. Bentuk dasar kantung plastik hingga menyerupai bulatan, dengan cara memasukan kedua ujung dasr plastik kearah dalam
  2. Campuran serbuk gergaji yang telah dikomposkan dimasukan kedalam kantung plastik
  3. Padatkan campuran dengan menggunakan botol
  4. Ujung plastik disatukan dan dipasang cincin dari plastik atau bambu pada bagian leher plastik sehingga bungkusan akan menyerupai botol

Sterilisasi

Sterilisasi merupakan suatu proses yang di lakukan guna menonaktifkan mikroba, baik bakteri, kapang, dan khamir yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur yang ditanam. Tujuan mendapatkan serbuk kayu yang steril bebas dari mikroba dan jamur lain.
Informasi pokok
Sterilisasi dilakukan pada suhu 70°C selama 12 jam, sedangkan sterilisasi menggunakan autoclave membutuhkan waktu selama 4 jam, pada suhu 121°C dengan tekanan 1 atm
Alat dan Fungsi

  1. Drum minyak atau chamber sterilisasi untuk mengukus (mensterilkan) media tanam
  2. Sarangan sebagai pembatas antara air dan tempat media
  3. Autoclave adalah alat untuk sterilisasi bag log
  4. Steam boiler alat untuk menghasilkan uap panas
Prosedur pelaksanaan

  1. Isi drum dengan air
  2. Masukan bag log ke dalam drum lalu nyalakan api
  3. Kukus selama 8 jam dan usahakan mempertahankan suhu 120°C

Pendinginan

Proses pendinginan merupakan upaya menurunkan suhu media tanam setelah disterilkan agar bibit yang dimasukan kedalam bag log tidak mati
Informasi pokok

  1. Pendinginan dilakukan 8 sampai 12 jam sebelum di inokulasi
  2. Temperatur yang diinginkan 30-50°C
Alat dan fungsi
  1. Ruangan untuk mendinginkan
Prosedur pelaksanaan

  1. Keluarkan bag log dari drum yang sudah disterilisasi
  2. Diamkan didalam ruangan sebelum dilakukan pemberian bibit
  3. Pendinginan dilakukan hingga temperatur mencapai 30-50°C

Inokulasi bibit (Penanaman)

Kegiatan proses pemindahan sejumlah kecil miselia jamur dari biakan induk ke dalam media tanam yang telah disediakan. Tujuan adalah menumbuhkan miselia jamur pada media tanam hingga menghasilkan jamur siap panen
Informasi Pokok

  1. Media tanam (Bag Log) harus sudah dingin dan steril serta kubung sudah siap
  2. Bibit yang ditanam harus sehat dan bebas dari mikroba kontaminan
  3. Dilakukan pada ruang yang bersih dan telah disucihamakan
  4. Peralatan yang digunakan harus steril
  5. Dilakukan oleh petugas yang terjaga kebersihannya
  6. Pelaksanaan inokulasi harus cepat agar tidak terkontaminasi
Alat bahan dan fungsi

  1. Bibit jamur tiram (F2) dikembangkan dalam media tanam
  2. Media tanam (Bag Log) digunakan sebagai tempat tumbuh
  3. Alkohol 70% sebagai pesucihama
  4. Lampu spirtus sebagai sumber api
  5. Larutan formalin untuk mensucihamakan ruangan
  6. Spatula untuk memesukan bibit
  7. Kapas untuk penutup bag log
Prosedur pelaksanaan

  1. Petugas yang akan menginokulasi bibit harus bersih dan steril, salahsatunya dengan mencuci tangan memakai alkohol, dan menggunakan pakaian yang bersih
  2. Sterilkanlah spatula menggunakan alkohol 70% dan dibakar
  3. Buka sumbat kapas atau kertas baglog, buat sedikit lubang pada permukaan media tanam bisa dengan menggunakan kayu yang steril yang diruncingkan
  4. Ambil sedikit bibit jamur tiram (miselia) kurang lebih 1 (satu) sendok teh dan letakan kedalam lubang bag log setelah itu sedikit ditekan
  5. Selanjutnya media yang telah diisi bibit ditutup kembali dengan kapas atau kertas

Inkubasi

Proses pemeraman atau menempatkan media tanam yang telah di inokulasi pada ruangan dengan kondisi tertentu supaya miselia jamur tumbuh. Tujuannya adalah agar mendapatkan pertumbuhan miselia serempak
Informasi pokok

  1. Suhu pertumbuhan miselia jamur antara 28-30°C
  2. Kelmbapan 50-60%
  3. Inkubasi di lakukan selama 20-30 hari hingga seluruh permukaan media tumbuh dalam bag log berwarna putih secara merata.
  4. Apabila setelah1 minggu tidak terdapat pertumbuhan miselia jamur, atau kemungkinan besar jamur tersebut tidak tumbuh lebih baik dimusnahkan
Alat bahan dan fungsi

  1. Bag log yang sudah diinokulasi sebagai bahan tanaman yang akan ditumbuhkan
  2. Kubung yang telah disucihamakan dengan ,enggunakan formalin 2% sebagai ruangan untuk menyimpan bag log untuk ditumbuhkan miselia
Prosedur pelaksanaan

  1. Letakan bag log pada rak-rak dalam kubung disusun secara melintang/sepanjang 12-14 baglog, ditumpuk 2-4 baglog keatas dan selang-seling
  2. Tutup kubung serapat mungkin sehingga cahaya matahari minimal, kendalikan suhu ruangan kubung mencapai 28-30°C
  3. Pertahankan kondisi itu selama 30 hari, sampai pertumbuhan miselia merambat memenuhi kantong media tumbuh (baglog)
Demikian Pembuatan media tanam jamur tiram sesuai SOP yang tercatat dan telah melalui proses penelitian pihak kementian pertanian , Pembuatan media tanam jamur tiram sesuai SOP sangat direkomendasikan untuk pemula guna mengenal cara-cara yang sesuai dengan SOP untuk kemudian kedepannya bisa mengembangkan sendiri yang berdasar pada penemuan atau penelitian individu oleh petani itu sendiri.

Setelah artikel Pembuatan media tanam jamur tiram sesuai SOP, selanjutnya kita akan menuliskan juga cara budidaya jamur yang sesuai dengan prosedur (SOP) agar para pemula khususnya bisa menerapkan cara tersebut sebelum mencoba cara yang sudah tercampur dengan modifikasi atau ubahan oleh para petani jamur berpengalaman.

Simpan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jamur tiram berwarna kekuningan

Mungkin kita sering melihat jamur tiram berwarna kekuningan hal ini sebenarnya tidak normal, karena jamur tiram yang sehat dan bagus bisanya berwarna putih susu, atau agak krem Jamur tiram kuning mungkin sangat indah untuk dilihat, bahkan sangat cantik saking cantiknya jamur tiram kuning kerap di jadikan hiasan pada masakan di sejumlah restoran besar di china, namun apakah jamur tiram berwarna kekuningan juga sama cantiknya?.. tentu saja tidak malah ini menjadi salahsatu masalah pada pembudidayaan jamur tiram putih, Dengan jamur tiram berwarna kekuningan justru membuat nilainya berkurang baik secara ekonomi juga secara visual (penampilan) , karena jika hasil panen ajamur tiram berwarna agak kekuningan akan mengurangi minat pembeli karena mereka cenderung berfikiran kalau jamur tiram tersebut kurang terwat, kurang sehat dan kurang berkualitas, pasar menginginkan jamur tiram yang bagus berwarna putih bersih serta berpayung tebal. Kenapa sering terjadi jamur tumbuh berwarna agak kekuninga

Penyebab jamur tiram kriting saat tumbuh

Penyebab jamur tiram kriting bisa di sebabkan oleh berbagai faktor, kritingnya daun pada tubuh buah jamur tiram adalah salahsatu kendala pada budidaya jamur tiram dimana terjadinya pertumbuhan yang tidak biasa pada tudung jamur (pileus), yaitu berbentuk tidak sempurna dan kriting, hal ini banyak ditemui oleh para petani jamur tiram di indonesia termasuk kami sendiri juga pernah mengalaminya. Setelah diteliti lebih jauh dan di lakukan berbagai percobaan selama beberapa periode pertumbuhan, dan ternyata hasilnya dapat kita simpulkan banyak sekali  faktor yang menjadi penyebab jamur tiram kriting, Namun mungkin saja di perjalanan pembudidayaan jamur tiram kedepannya akan semakin terungkap lagi hal lain yang menjadi faktor penyebab jamur tiram tumbuh menjadi kriting. Hal ini bisa saja dipengaruhi oleh faktor seperti pergantian musim yang semakin melenceng dari beberapa tahun sebelumnya, mungkin inilah efek dari global warming yang selama ini kerap di gembar-gemborkan oleh para ilmuwan duni

Ciri dan sebab baglog gagal sebelum dibudidayakan

Ciri dan sebab baglog  gagal dapat diketahui dan dilihat secara kasat mata pada proses inkubasi, karena baglog-baglog yang mengalami kegagalan akan berbeda dengan baglog lainnya yang tumbuh baik dan normal tetapi terkadang kita salah dalam menerka ciri-ciri tersebut, hal ini bisa terjadi di sebabkan karena banyaknya ciri yang dimiliki oleh baglog-baglog yang gagal, tergantung dari faktor penyebab kegagalannya. seperti kegagalan yang di sebabkan kualitas bibit yang jelak, kurang matangnya media tanam saat proses sterilisasi dan juga tercemar atau terkontaminasi spora jamur liar atau bakteri lainnya , hal ini biasanya terjadi karena sembarangan menggunkan tempat atau pakaian pekerja itu sendiri yang kotor pada saat proses inokulasi di lakukan (kurang steril)   Ciri dan sebab baglog gagal Proses sterilisasi kurang maksimal, kurang dari 10 jam dan temperatur kurang dari yang ditentukan, tidak meratanya suhu didalam autoclap atau drum karena penyusunan baglog tidak tepat. Kualitas bib