Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Baglog jamur

Pembuatan media tanam jamur tiram sesuai SOP

Pembuatan media tanam jamur tiram sesuai SOP yang dimasksud dengan sesuai SOP adalah cara pembuatan yang sudah melalui penelitian lembaga pertanian terkait, dan belum diubah atau ditambah trik-trik tersendiri yang biasanya dilakukan para pembuat bag log berpengalaman sesuai temuannya masing-masing, cara ini paling direkomendasikan terutama untuk pemula, karena cara Pembuatan media tanam jamur tiram sesuai SOP akan lebih mudah mencari solusi dan lebih informatif ketika kita mengalami kegagalan atau kesulitan tertentu dalam pelaksanaannya, Hal ini disebabkan karena proses Pembuatan media tanam jamur tiram sesuai SOP pasti pernah dilakukan oleh hampir semua pembuat biibit atau media tanam, dibandingkan dengan cara tersendiri yang sudah dimodifikasi atau hasil dari pengalaman masing-masing petani sesuai dengan penemuannya sendiri dilapangan, secara garis besar tidak umum. Pembuatan media tanam jamur tiram sesuai SOP Pengayakan Pengayakan dilakukan dengan menggunakan ayakan gu

Manfaat limbah baglog jamur tiram

Manfaat limbah baglog jamur tiram yang sudah afkir (tidak tumbuh lagi) sangatlah banyak, jadi jangan mentang sudah di anggap sampah dan terburu-buru untuk membuangnya sebenarnya limbah ini masih bisa kita manfaatkan untuk berbagai kepentingan, baik pupuk kompos atau lainnya. Budidaya jamur tiram saat ini mulai banyak di lirik para pelaku usaha/bisnis baik yang berskala kecil sekedar untuk tambah-tambah penghasilan maupun yang berskala besar sebagai industri budidaya jamur tiram. Seiring dengan semakin banyaknya pelaku usaha/bisnis yang terjun, secara tidak langsung juga menimbulkan permasalahan baru dari mengenai limbah budidaya jamur tiram, terutama limbah baglog jamur tiram yang sudah habis masa tanamnya. Sepertinya terjadi permasalahan yang berulang mengenai limbah, padahal budidaya jamur sebenarnya memanfaatkan limbah serbuk gergaji tapi setelah limbah tersebut termanfaatkan muncul limbah baru lagi. Maka dalam artikel kali ini kami mencoba untuk memberikan sedikit sol

Ciri dan sebab baglog gagal sebelum dibudidayakan

Ciri dan sebab baglog  gagal dapat diketahui dan dilihat secara kasat mata pada proses inkubasi, karena baglog-baglog yang mengalami kegagalan akan berbeda dengan baglog lainnya yang tumbuh baik dan normal tetapi terkadang kita salah dalam menerka ciri-ciri tersebut, hal ini bisa terjadi di sebabkan karena banyaknya ciri yang dimiliki oleh baglog-baglog yang gagal, tergantung dari faktor penyebab kegagalannya. seperti kegagalan yang di sebabkan kualitas bibit yang jelak, kurang matangnya media tanam saat proses sterilisasi dan juga tercemar atau terkontaminasi spora jamur liar atau bakteri lainnya , hal ini biasanya terjadi karena sembarangan menggunkan tempat atau pakaian pekerja itu sendiri yang kotor pada saat proses inokulasi di lakukan (kurang steril)   Ciri dan sebab baglog gagal Proses sterilisasi kurang maksimal, kurang dari 10 jam dan temperatur kurang dari yang ditentukan, tidak meratanya suhu didalam autoclap atau drum karena penyusunan baglog tidak tepat. Kualitas bib

Mendaur ulang baglog yang gagal

Mendaur ulang baglog adalah bagian penting untuk efesiensi biaya bahan baku yang di sebabkan karena kegagalan pada pembuatan baglog, banyak petani jamur mengeluhkan kerugian yang menimpa usaha jamur tiram terutama manakala dalam proses pembuatan baglog mengalami kegagalan baik yang di sebabkan rusak pisik maupun kerusakan yang di sebabkan oleh kontaminasi bibit, Hal ini menjadi pemikiran dan bahan di skusi ytang cukup panjang di kalangan para pembuat baglog jamur tiram, setelah sekian lama di perbincangkan pada akhirnya ada solusi yang dapat mengurangi dampak kerugian tersebut, caranya yaitu dengan mendaur ulang baglog-baglog yang gagal tersebut menjadi baglog baru yang di mulai dari proses awal pengerjaan., Deteksi dini pada baglog yang gagal dapat dilakukan pada proses inkubasi, di dalam proses inkubasi atau proses pertumbuhan miselium ini merupakan rangkaian terakhir dalam pembuatan baglog hingga siap untuk ditanam (dibudidayakan), apabila dalam proses ini di temukan ciri-ciri baglo

Inkubasi baglog jamur tiram pertumbuhan miselium

Setelah melalui proses penaburan bibit atau disebut juga Inokulasi selesai, maka saatnya memulai proses inkubasi baglog jamur,  menyimpan baglog di atas rak dalam sebuah ruangan yang steril sampai miselium pada baglog tumbuh sempurna memenuhi semua permukaan media tanam, nah proses inilah yang dinamakan proses inkubasi, pada inkubasi baglog jamur bisa di letakan dengan posisi tidur (horizontal), atau berdiri (vertikal), Tips Inkubasi baglog jamur tiram Penataan baglog di ruang inkubasi Dan baglog yang disimpan diruangan inkubasi akan mulai ditumbuhi misselium ,bibit jamur akan mulai merambat selama 2x24 jam, dan jika hal ini tidak terjadi dalam arti misselium belum tumbuh dalam waktu 24 jam, maka banyak hal yang mempengaruhinya, bisa diakibatkan oleh: Kurang bagusnya bibit f2 Kurang matengnya baglog pada saat sterilisasi Pada waktu memasukan bibit f2, baglog dalam keadaan masih panas , dan bibit bisa mati Pertumbuhan miselium dalam baglog berumur 1 hari di ruang inkubasi   P

Proses pembuatan baglog jamur tiram

PROSES PEMBUATAN BAGLOG JAMUR PERSIAPAN Setelah semua kebutuhan yang diperlukan dalam proses pembuatan baglog tersedia, maka proses selanjutnya adalah memuali pembuatan dengan membuat takaran untuk masing-masing bahan Pertama-tama pastikan lantai ruangan pengoplosan/pangadukan bersih dan steril l alu siapkan bahan-bahan: serbuk gergaji yang sudah siap aduk kapur CaCo² kapur givs tepung jagung air bersih Lalu langkah berikutnya: Curahkan serbuk gergaji diatas lantai lantai dan tebar hingga merata, Kemudian Taburkan dedek atau lunte diatas hamparan serbuk gergaji, penaburan harus menutupi hamparan serbuk gergaji, agar merata. Menyusul bahan-bahan lain kapur CaCo2, givs,dan tepung jagung dilakukan sama seperti penaburan dedak atau lunte Proses selanjutnya gabungan bahan-bahan diatas k emudian diaduk sampai benar-benar merata, setelah itu siram dengan air bersih Kemudian aduk kembali sampai dapat dipastikan air tersebut benar-benar merata keseluruh adukan baha

Bahan pembuatan baglog jamur tiram

Bahan pembuatan baglog jamur tiram Setelah proses persiapan alat-alat serta pasilitas hal lain yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan baglog jamur tiram adalah bahan pembuatan baglog jamur tiram, bahan-bahan tersebut terbagi menjadi dua yaitu bahan pokok dan bahan tambahan, dan berikut ini adalah bahan utama serta bahan tambahan yang diperlukan untuk membuat baglog jamur tiram   BAHAN UTAMA SERBUK GERGAJI Cara memilih bahan Serbuk gergaji yang dapat dipakai sebgai bahan pembuatan baglog jamur tiram (media tanam) adalah serbuk gergaji yang tidak mengandung kadar getah yang tinggi dan kayu keras, Gunakanlah serbuk sperti kayu JENG-JENG, SENGON, dan sebagainya. Pastikan serbuk gergaji sudah melalui pengayakan (menyaring butiran kasar serbuk), dan pastikan dalam keadaan sedikit basah/lembab 60% s/d 80% kering, untuk memulai pengadukan. Atau ada sedikit trik agar hasil lebih maksimal: Rendam serbuk gergaji yang sudah disaring didalam air bersih selama 1 malam 12 jam Lalu tiriskan sam

pembuatan baglog jamur tiram putih

Persiapan awal pembuatan baglog jamur tiram Tidak hanya pada pembuatan baglog jamur tiram saja, namun persipan awal dalam memulai usaha apapun tentu kita mengenal dengan modal mati atau aset tetap, dimana aset ini hanya sekali pengadaan atau pembelian dalam beberapa waktu atau periode tertentu, Persiapan awal pada usaha jamur tiram dengan pembuatan bibit atau baglog jamur tiram secara mandiri, Salahsatunya adalah mempersiapkan "tempat atau ruangan dan alat", berikut ini hal yang perlu dipersiapkan ketika hendak memulai pembuatan baglog Fasilitas dan tempat Ruang pengoplosan atau pengadukan bahan media tanam Sebuah ruangan dengan atap teduh, berlantai tembok dan berdinding setinggi 40cm membentuk leter ( U) ,ruangan harus terbuka tetapi tidak boleh terjangkau air hujan, dan sinar matahari langsung. Alat dan tempat sterilisasi atau pengukusan Sebaiknya dilakukan ditempat dengan ruang terbuka dengan atap teduh, berlantai tembok berdinding 50cm, dan tidak terjangkau air hu