Ciri dan sebab baglog gagal dapat diketahui dan dilihat secara kasat mata pada proses inkubasi, karena baglog-baglog yang mengalami kegagalan akan berbeda dengan baglog lainnya yang tumbuh baik dan normal
tetapi terkadang kita salah dalam menerka ciri-ciri tersebut, hal ini bisa terjadi di sebabkan karena banyaknya ciri yang dimiliki oleh baglog-baglog yang gagal, tergantung dari faktor penyebab kegagalannya.
seperti kegagalan yang di sebabkan kualitas bibit yang jelak, kurang matangnya media tanam saat proses sterilisasi dan juga tercemar atau terkontaminasi spora jamur liar atau bakteri lainnya , hal ini biasanya terjadi karena sembarangan menggunkan tempat atau pakaian pekerja itu sendiri yang kotor pada saat proses inokulasi di lakukan (kurang steril)
Perlu dicermati dalam proses perawatan dan pengontrolan baglog dalam proses inkubasi, terhadap baglog0baglog yang tidak bagus/gagal, adapun ciri-ciri baglog yang tidak bagus adalah sebagai berikut:
Ciri dan sebab baglog gagal sebenarnya masih banyak namun apa yang telah kami tulis diatas adalah gejala yang paling sering muncul dan dialami hampir semua pembuat baglog
tetapi terkadang kita salah dalam menerka ciri-ciri tersebut, hal ini bisa terjadi di sebabkan karena banyaknya ciri yang dimiliki oleh baglog-baglog yang gagal, tergantung dari faktor penyebab kegagalannya.
seperti kegagalan yang di sebabkan kualitas bibit yang jelak, kurang matangnya media tanam saat proses sterilisasi dan juga tercemar atau terkontaminasi spora jamur liar atau bakteri lainnya , hal ini biasanya terjadi karena sembarangan menggunkan tempat atau pakaian pekerja itu sendiri yang kotor pada saat proses inokulasi di lakukan (kurang steril)
Ciri dan sebab baglog gagal
- Proses sterilisasi kurang maksimal, kurang dari 10 jam dan temperatur kurang dari yang ditentukan, tidak meratanya suhu didalam autoclap atau drum karena penyusunan baglog tidak tepat.
- Kualitas bibit F2 kurang bagus
- Terlalu banyak butiran kasar pada kapur CaCo2
- Penggunaan serbuk kayu yang mengadung kadar getah tinggi
- Terlalu lama membiarkan baglog yang sudah di steril diluar (maksudnya baglog yang sudah selesai di sterilisasi dan didinginkan harus segera ditaburi bibit dan langsung inkubasi, dari proses sterilisasi selesai ke proses inkubasi maksimal 2x24 jam)
- Ruangan inkubasi yang kurang steril dari baksil-baksil jamur liar, solusinya semprot dengan pungisida
- Suhu ruangan yang terlalu panas dan terlalu dingin minimal 28°C dan maksimal 35°C, jika lebih atau kurang dari suhu tersebut maka bibit jamur akan terhambat perambatannya atau bahkan akan mati.
- Kadar air terlalu tinggi
CIRI-CIRI BAGLOG YANG KURANG BAIK
Perlu dicermati dalam proses perawatan dan pengontrolan baglog dalam proses inkubasi, terhadap baglog0baglog yang tidak bagus/gagal, adapun ciri-ciri baglog yang tidak bagus adalah sebagai berikut:
- Baglog yang sudah berumur tiga hari terhitung sejak mulai proses inokulasi (penaburan/penanaman bibit f2),bibit tidak merambat atau tidk keluar bakal bahan miselium.
- Perhatikan baglog setelah berumur dua hari ditumbuhi jamur liar, biasanya tampak berwarna hitam atau hijaw didalam permukaan baglog.
- Tidak meratanya perambatan miselium dalam kurun waktu 7 sampai 10 hari, terhitung setelah proses inokulasi (penaburan bibit)
CIRI-CIRI BAGLOG YANG BAIK
- Setelah 24 jam terhitung dari mulai proses inokulasi, bibit akan berubah warna menjadi putih dipermukaan atas baglog (dibawah cincin plastik)
- Perambatan miselium tampak tebal dan merata
- Baglog tidak terkena jamur liar dibagian yang belum dirambati miselium
- Baglog yang berusia 25 sampai 30 hari akan ditumbuhi miselium 100%, dan tidak tersisa sedikitpun media yang berwarna coklat atau hitam.
Ciri dan sebab baglog gagal sebenarnya masih banyak namun apa yang telah kami tulis diatas adalah gejala yang paling sering muncul dan dialami hampir semua pembuat baglog
Saya pemula dalam budidaya jamur, pengen nanya Sebenarnya ukuran ideal hasil panen perhari dari 1000baglog itu berapa ya?
BalasHapusmaaf baru bisa terbalas karena kesibukan jadi kurang terkontrol, untuk 1000 log, tergantung berat baglog dan estimasi hasil panen per log,
BalasHapusContoh berat log 1 kg, hasil panen total per log 0,3
Hasil panen total 0,3 x 1000 = 300kg
Maka 300kg di bagi berapa lama budidaya, dan pada umumnya 3 periode atau 3bulan (90hari)
maka 300kg / 90hari = 3,3kg
Hasil panen setiap harinya jika dirata-ratakan sekitar 3,3 sampai 3,5 kg, namun tidak akan tetap dan menentu karena
dipertengahan periode biasanya mengalami panen serentak atau panen raya, dimana semua baglog berbarengan dipanen. sehingga tetap jika di kalkulasikan totalnya sekitar 300kg.