Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label kontaminan

Menghindari baglog terkontaminasi

Untuk menghindari baglog terkontaminasi sebenarnya ada beberapa langkah pencegahan yang bisa kita lakukan sendiri baik ketika proses pembuatan baglog taupun pada proses lainnya. masalah kontaminasi pada budidaya jamur tiram memang menjadi hal yang menakutkan karena tentu ada biaya dan tenaga yang terbuang percuma, kontaminasi dapat terjadi disemua kelas atau tingkatan usaha jamur tiram, baik dalam pembudidayaan jamur tiram,pembuatan media PDA/F0,F2 dan juga baglog semua berpeluang yang sama. Untuk menghindari baglog terkontaminasi terdapat berbagai macam cara dan metode tergantung pada petani itu sendiri mengakalinya, ada yang menerapkan pencegahan dengan metode organik dan juga secara kimiawi, Dan kami kira penggunaan metode kimiawi ini perlu dikaji ulang dan bahkan dihindari, hal ini dikarenakan jamur sangat mudah sekali menyerap senyawa kimia dan terakumulasi di dalamnya. Beberapa contoh perilaku yang harus di hindari ketika membudidayakan dan membuat bibit jamur tiram P

Mendaur ulang baglog yang gagal

Mendaur ulang baglog adalah bagian penting untuk efesiensi biaya bahan baku yang di sebabkan karena kegagalan pada pembuatan baglog, banyak petani jamur mengeluhkan kerugian yang menimpa usaha jamur tiram terutama manakala dalam proses pembuatan baglog mengalami kegagalan baik yang di sebabkan rusak pisik maupun kerusakan yang di sebabkan oleh kontaminasi bibit, Hal ini menjadi pemikiran dan bahan di skusi ytang cukup panjang di kalangan para pembuat baglog jamur tiram, setelah sekian lama di perbincangkan pada akhirnya ada solusi yang dapat mengurangi dampak kerugian tersebut, caranya yaitu dengan mendaur ulang baglog-baglog yang gagal tersebut menjadi baglog baru yang di mulai dari proses awal pengerjaan., Deteksi dini pada baglog yang gagal dapat dilakukan pada proses inkubasi, di dalam proses inkubasi atau proses pertumbuhan miselium ini merupakan rangkaian terakhir dalam pembuatan baglog hingga siap untuk ditanam (dibudidayakan), apabila dalam proses ini di temukan ciri-ciri baglo