Langsung ke konten utama

Cara membuat f2 jamur tiram putih

Cara membuat f2 jamur tiram,

Cara membuat f2 jamur tiram putih
Istilah bibit F2 adalah bibit atau keturunan kedua dari kultur spora jamur, bibit jamur Tiram berasal dari spora jamur diturunkan atau ditanam kemedia PDA maka ini disebut bibit F0, kemudian F0 ini dipecah menjadi beberapa bagian (dihancurkan kemudian ditanam lagi kemedia baru maka ini disebut F1, nah setelah bibit F1 maka ketika diturunkan lagi maka menjadi F2,

Cara membuat f2 jamur tiram semuanya menggunakan proses secara aseptik dan harus benar-benar steril dari bakteri dan juga bibit atau spora jamur liar, biasanya penanaman bibit ini menggunakan alat yang disebut laminar air flow cabinet (LAFC)

Penggunaan LAFC ini tidaklah mutlak atau suatu keharusan didalam proses pembuatan bibit f2, karena alat ini juga dapat diganti dengan enkas yaitu sebuah kotak yang terbuat dari kaca atau kayu yang di dalamnya sudah dipasangi lampu (bohlam) sinar UV.

Proses pembuatan bibit f2 akan diawali dengan pembuatan media tanam bibit yang biasanya dalam bibit f2 media yang digunakan berupa biji-bijian seperti jagung, gandum, sorgum, beras dan lainnya, selain biji-bijian bahan media tanak juga dapat dicampur dengan menggunkan serbuk gergaji sebagai alternatif.

Cara membuat f2 jamur tiram

Bahan media tanam bibit f2 jamur tiram

  1. Serbuk kayu
  2. Biji-bijian bisa biji jagung,sorgum, atau gandum
  3. Dedak atau bekatul
  4. Dan yang terakhir adalah Kapur

Tahapan pembuatan media tanam bibit F2

  1. Rebuslah Biji-bijian sampai lunak, lalu ditiriskan.
  2. Campurkan dedak/bekatul dan kapur lalu aduk hingga benar-benar merata tapi tidak menggunakan air.
  3. Kemudian biji-bijian yang sudah dtiriskan tadi dimasukan sehingga tercampur dengan adonan dedak yang sudah dicampurkan dengan kapur tadi sampai merata.
  4. Lalu kemudian masukan air yang steril, bisa air mineral,air sumur dan lainnya yang penting harus steril kemudian aduk kembali adonan media tanam hingga benar-benar merata.
  5. Setelah itu masukan semua adonan media tanam tersebut kedalam botol kaca, atau plastik tahan panas
  6. Lalu tutupi lubang botol dengan kapas sehingga rapat, atau kalau plastik tahan panas bisa dengan melipatnya.
  7. Jika semua media sudah selesai dimasukan kedalam botol atau plastik tahan panas lalu langkah selanjutnya adalah pengukusan atau biasa disebut sterilisasi, dalam proses ini memerlukan alat pengukusan yaitu berupa autoclave atau bisa digantikan dengan drum, proses pengukusan dilakukan selama satu jam, Setelah itu media bibit yang telah selesai di sterilisasi, kemudisn diamkan hingga dingin.
  8. Setelah media dingin bisa langsung dilakukan proses penanaman bibit, atau jika anda mau lebih hati-hati dan kurang yakin dengan tingkat kematangan media tanam maka anda bisa menyimpannya dahulu selama seminggu didalam ruang inokulasi dan dibiarkan untuk mengetahui seberapa besar kemungkinan tingkat kontaminasinya.
  9. Jika media sudah dapat dipastika steril maka bisa mulai proses penanaman atau inokulasi

Proses inokulasi bibit F2 jamur tiram

  1. Pertama-tama nyalakan lampu UV selama kurang lebih satu jam sebelum memulai proses inokulasi
  2. Pastikan pakaian yang kita kenakan bersih dan bebas dari bakteri
  3. Cuci tangan menggunakan sabun sehingga dipastikan steril
  4. Keumdian semprotkan alkohol secukupnya ke dalam ruangan LAFC lalu lap dengan menggunakan tisu bersih
  5. Lalu nyalakan blower yang ada didalam LAFC
  6. Semprotkan juga alkohol ke ketangan dan permukaa n luarbotol media dan alat-alat lain lalu lap hingga kering, kemudian masukkan ke dalam ruangan LAFC (Setiap kali tangan dimasukkan ke dalam LAFC harus disemprot dengan alakohol)
  7. Lalu buka kapas penutup botol lalu bakarlah ujung botol beberapa detik didalam
  8. Kemudia buka juga kapas penutup botol bibit F1 dan bakar ujung botolnya beberapa detik
  9. Lalu mulailah proses penanaman dengan mengambil bibit F1 dari botolnya dengan menggunakan spatula lalu memasukkannya ke dalam botol media tanam F2 lalu bakar lagi ujung botol tersebut
  10. Kemudian tutup dengan kapas dan kertas koran lalu ikat dengan karet gelang, terus lakukan seperti itu sampai semua selesai
  11. Proses sudah selesai, tinggal menaruh botol-botol media tanam tersebut diruang inkubasi dan tunggu 3 atau 4 minngu hingga misselium tumbuh memenuhi botol
    Jika bibit F1 yang ditanam tadi masih tersisa bakarlah ujung botolnya kebmudian tutup kembali

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jamur tiram berwarna kekuningan

Mungkin kita sering melihat jamur tiram berwarna kekuningan hal ini sebenarnya tidak normal, karena jamur tiram yang sehat dan bagus bisanya berwarna putih susu, atau agak krem Jamur tiram kuning mungkin sangat indah untuk dilihat, bahkan sangat cantik saking cantiknya jamur tiram kuning kerap di jadikan hiasan pada masakan di sejumlah restoran besar di china, namun apakah jamur tiram berwarna kekuningan juga sama cantiknya?.. tentu saja tidak malah ini menjadi salahsatu masalah pada pembudidayaan jamur tiram putih, Dengan jamur tiram berwarna kekuningan justru membuat nilainya berkurang baik secara ekonomi juga secara visual (penampilan) , karena jika hasil panen ajamur tiram berwarna agak kekuningan akan mengurangi minat pembeli karena mereka cenderung berfikiran kalau jamur tiram tersebut kurang terwat, kurang sehat dan kurang berkualitas, pasar menginginkan jamur tiram yang bagus berwarna putih bersih serta berpayung tebal. Kenapa sering terjadi jamur tumbuh berwarna agak kekuninga

Penyebab jamur tiram kriting saat tumbuh

Penyebab jamur tiram kriting bisa di sebabkan oleh berbagai faktor, kritingnya daun pada tubuh buah jamur tiram adalah salahsatu kendala pada budidaya jamur tiram dimana terjadinya pertumbuhan yang tidak biasa pada tudung jamur (pileus), yaitu berbentuk tidak sempurna dan kriting, hal ini banyak ditemui oleh para petani jamur tiram di indonesia termasuk kami sendiri juga pernah mengalaminya. Setelah diteliti lebih jauh dan di lakukan berbagai percobaan selama beberapa periode pertumbuhan, dan ternyata hasilnya dapat kita simpulkan banyak sekali  faktor yang menjadi penyebab jamur tiram kriting, Namun mungkin saja di perjalanan pembudidayaan jamur tiram kedepannya akan semakin terungkap lagi hal lain yang menjadi faktor penyebab jamur tiram tumbuh menjadi kriting. Hal ini bisa saja dipengaruhi oleh faktor seperti pergantian musim yang semakin melenceng dari beberapa tahun sebelumnya, mungkin inilah efek dari global warming yang selama ini kerap di gembar-gemborkan oleh para ilmuwan duni

Ciri dan sebab baglog gagal sebelum dibudidayakan

Ciri dan sebab baglog  gagal dapat diketahui dan dilihat secara kasat mata pada proses inkubasi, karena baglog-baglog yang mengalami kegagalan akan berbeda dengan baglog lainnya yang tumbuh baik dan normal tetapi terkadang kita salah dalam menerka ciri-ciri tersebut, hal ini bisa terjadi di sebabkan karena banyaknya ciri yang dimiliki oleh baglog-baglog yang gagal, tergantung dari faktor penyebab kegagalannya. seperti kegagalan yang di sebabkan kualitas bibit yang jelak, kurang matangnya media tanam saat proses sterilisasi dan juga tercemar atau terkontaminasi spora jamur liar atau bakteri lainnya , hal ini biasanya terjadi karena sembarangan menggunkan tempat atau pakaian pekerja itu sendiri yang kotor pada saat proses inokulasi di lakukan (kurang steril)   Ciri dan sebab baglog gagal Proses sterilisasi kurang maksimal, kurang dari 10 jam dan temperatur kurang dari yang ditentukan, tidak meratanya suhu didalam autoclap atau drum karena penyusunan baglog tidak tepat. Kualitas bib