Langsung ke konten utama

Keuangan usaha jamur tiram atau administrasi

Masalah pengelolaan administrasi keuangan usaha budidaya jamur kerap menjadi kendala bagi petani pemula, karena dalam budidaya jamur ada hal yang tidak seperti pada budidaya tanaman pada umumnya, yaitu proses panen yang berkala setiap hari sehingga jika petani tidak pandai menghitung modal dan keuntungan yang diperoleh setiap kali panen maka diakhir periode akan mengalami kendala dalam pembelian baglog untuk periode berikutnya dikarenakan modal berkurang sebagai efek dari salah perhitungan usaha yang salah

Keuangan usaha jamur tiramMaka bisnis budidaya jamur tiram untuk pemula belum bisa di pastikan sebagai usaha pemenuhan kebutuhan hidup pada waktu itu
Tetapi kendala ini bukan berarti tanpa ada solusinya, beberapa solusi untuk mengatasi hal ini atau lebih jelasnya adalah cara megelola administrasi keuangan yang baik dalam usaha budidaya jamur,

Berikut ini dua pilihan pengelolaan administrasi keuangan pada usaha budidaya jamur tiram yang kami anjurkan di antaranya yaitu:

Berikut ini contoh Keuangan usaha jamur tiram atau administrasi keuangan


Metode pertama perhitungan usaha jamur tiram



  1. Mencatat berat timbangan setiap kali panen,

  2. Menyimpan uang hasil setiap penjualan,

  3. Setelah habis masa periode dimana baglog sudah tidak produktif lagi baru dimulai perhitungan usahanya,

  4. hitung berapa kg hasil panen jamur selama 1 periode sesuai dengan catatan data hasil panen tadi,

  5. lalu kemudian hitung berapa jumlah nominal uang yang tersimpan dari seluruh hasil penjualan jamur tiram,

  6. setelah itu kurangi uang tersebut oleh biaya pembelian baglog untuk periode berikutnya, dengan demikian maka laba usaha barulah akan kelihatan,

  7. lalu jangan lupa sebaiknya anda berfikir juga terhadap investasi bangunan, berapa lama bangunan kumbung anda akan bertahan dan tiba saatnya harus diperbaiki, maka hitunglah biaya yang harus disisihkan perperiodenya, supaya tidak menjadi kendala lain dikemudian hari


 

Metode kedua perhitungan usaha jamur tiram


Dalam metode ini mungkin akan lebih rumit karena setiap hari kita dituntut untuk menghitung kalkulasi yang akurat dan spekulasi yang tepat,

Metodenya yang harus dilakukan adalah:


  • Menghitung jumlah kg hasil panen setiap hari

  • Kalkulasikan dengan jumlah rata-rata hasil panen yang akan dihasilkan setiap baglognya perperiode,

  • tentu hal ini harus dikonsultasikan dengan pihak penjual baglog untuk diskusi mengenai perkiraan minimal dan maksimal potensi hasil panen yang diperoleh dari setiap baglog yang mereka jual



Sebagai contoh gambaran


  • Harga baglog adalah Rp.2000

  • Setiap baglog diperkirakan menghasilkan 0,3kg

  • Harga jual jamur adalah Rp.10.000

  • Maka Jika suatu hari hasil panen yang didapat adalah 30kg,



perhitungannya adalah:


  • 30kg : 0,3kg =100 baglog,
    Dengan demikian jika hasil panen 30kg berarti sama dengan kehilangan 100 baglog

  • Biaya yang harus di sisihkan untuk 100 baglog adalah 100 x 2000=Rp.200.000,

  • dan hasil penjualan 30kg x Rp.10.000 =Rp.300.000,-

  • Maka laba dari hasil penjualan dikurangi biaya baglog adalah Rp.300.000 - Rp200.000 =Rp.100.000



Kami sarankan untuk kedua metode pengelolaan keuangan usaha jamur tiram diatas, metode 1 lebih mudah di jalankan dan tidak memakan banyak waktu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jamur tiram berwarna kekuningan

Mungkin kita sering melihat jamur tiram berwarna kekuningan hal ini sebenarnya tidak normal, karena jamur tiram yang sehat dan bagus bisanya berwarna putih susu, atau agak krem Jamur tiram kuning mungkin sangat indah untuk dilihat, bahkan sangat cantik saking cantiknya jamur tiram kuning kerap di jadikan hiasan pada masakan di sejumlah restoran besar di china, namun apakah jamur tiram berwarna kekuningan juga sama cantiknya?.. tentu saja tidak malah ini menjadi salahsatu masalah pada pembudidayaan jamur tiram putih, Dengan jamur tiram berwarna kekuningan justru membuat nilainya berkurang baik secara ekonomi juga secara visual (penampilan) , karena jika hasil panen ajamur tiram berwarna agak kekuningan akan mengurangi minat pembeli karena mereka cenderung berfikiran kalau jamur tiram tersebut kurang terwat, kurang sehat dan kurang berkualitas, pasar menginginkan jamur tiram yang bagus berwarna putih bersih serta berpayung tebal. Kenapa sering terjadi jamur tumbuh berwarna agak kekuninga

Penyebab jamur tiram kriting saat tumbuh

Penyebab jamur tiram kriting bisa di sebabkan oleh berbagai faktor, kritingnya daun pada tubuh buah jamur tiram adalah salahsatu kendala pada budidaya jamur tiram dimana terjadinya pertumbuhan yang tidak biasa pada tudung jamur (pileus), yaitu berbentuk tidak sempurna dan kriting, hal ini banyak ditemui oleh para petani jamur tiram di indonesia termasuk kami sendiri juga pernah mengalaminya. Setelah diteliti lebih jauh dan di lakukan berbagai percobaan selama beberapa periode pertumbuhan, dan ternyata hasilnya dapat kita simpulkan banyak sekali  faktor yang menjadi penyebab jamur tiram kriting, Namun mungkin saja di perjalanan pembudidayaan jamur tiram kedepannya akan semakin terungkap lagi hal lain yang menjadi faktor penyebab jamur tiram tumbuh menjadi kriting. Hal ini bisa saja dipengaruhi oleh faktor seperti pergantian musim yang semakin melenceng dari beberapa tahun sebelumnya, mungkin inilah efek dari global warming yang selama ini kerap di gembar-gemborkan oleh para ilmuwan duni

Ciri dan sebab baglog gagal sebelum dibudidayakan

Ciri dan sebab baglog  gagal dapat diketahui dan dilihat secara kasat mata pada proses inkubasi, karena baglog-baglog yang mengalami kegagalan akan berbeda dengan baglog lainnya yang tumbuh baik dan normal tetapi terkadang kita salah dalam menerka ciri-ciri tersebut, hal ini bisa terjadi di sebabkan karena banyaknya ciri yang dimiliki oleh baglog-baglog yang gagal, tergantung dari faktor penyebab kegagalannya. seperti kegagalan yang di sebabkan kualitas bibit yang jelak, kurang matangnya media tanam saat proses sterilisasi dan juga tercemar atau terkontaminasi spora jamur liar atau bakteri lainnya , hal ini biasanya terjadi karena sembarangan menggunkan tempat atau pakaian pekerja itu sendiri yang kotor pada saat proses inokulasi di lakukan (kurang steril)   Ciri dan sebab baglog gagal Proses sterilisasi kurang maksimal, kurang dari 10 jam dan temperatur kurang dari yang ditentukan, tidak meratanya suhu didalam autoclap atau drum karena penyusunan baglog tidak tepat. Kualitas bib