Didalam membudidayakan jamur tiram memerlukan satu fasilitas utama yaitu kumbung dan rak budidaya jamur tiram yang merupakan ruangan sebagai tempat menumbuhkan jamur, kumbung yang sudah di bangun harus memiliki rak di dalamnya, yang berfungsi untuk menata baglog yang akan segera di budidayakan.
Beberadaan rak budidaya jamur tiram didalam ruangan produksi ini mutlak harus ada dan ini merupakan satu kesatuan dalam fasilitas utama tersebut, karena baglog membutuhkan penataan yang baik agar bisa tumbuh jamur segar yang baik pula.
Ukuran kapasitas rak yang ideal adalah:
Ukuran rak seperti ini bisa menampung sebanyak 72log ukuran 20x35cm, atau 80log dengan ukuran 18x35cm per meternya
Namun saat ini banyak metode baru dalam menyusun baglog diatas rak, dan bentuk rak juga sudah banyak berubah sesuai dengan penemuan masing-masing pelaku budidaya, tentu saja bukan tanpa alasan mereka memodifikasinya agar di dalam pembudidayaan jamur tiram tersebut bisa seoptimal mungkin, baik dari segi efesiensi lahan dan juga efesiansi waktu dalam perawatan baglog.
Dalam menata baglog didalam rak ada dua metode yaitu menata baglog jamur tiram dengan posisi horizontal dan vertikal, tetapi pada umumnya para petani jamur tiram banyak yang memakai metode horizontal atau posisi tidur, selain mudah dalam penataannya dan cara pemanenan dengan metode ini juga lebih menghemat bahan yang digunakan dalam pembuatan rak, disini kami coba berikan contoh beragam bentuk bagan rak
Memiliki kelebihan dari segi ke kokohan rak sehingga tidak kwatir akan roboh, namun karena rak jenis ini memiliki lebar yang sedikit besar, maka akan memakan tempat lebih besar didalam ruangan produksi, dan tentu saja biaya yang dikeluarkan lebih besar dibandingkan dengan jenis rak lainnya mengingat bahan yang di gunakan pun lebih banyak.
Memiliki kelebihan irit dalam penggunaan bahan pembuatan rak sehingga biaya yang dikeluarkan bisa sedikit berkurang dibanding rak ke satu , namun tidak sekokoh rak model pertama
Memiliki kelebihan selain irit bahan pembuatan dan juga biaya pembuatan, rak model ke tiga ini juga sangat efisien tempat atau ruangan didalam kumbung, namun harus diperhatikan kekokohan dan cara menyusunnya agar tidak terlelu beresiko roboh
Rak yang satu ini masih jarang dipakai di indonesia, umumnya di india para petani jamur menggunkan rak ini, jika dilihat dari segi efesiensi tempat dan bahan rak jenis ini cocok untuk yang memiliki lahan sempit dan budget yang minim, dari sisi kekuatan rak ini harus diperhatikan dari jenis tali yang digunakan, dan seharusnya menggunkan tali yang tahan karat serta tidak mudah lapuk, begitu pula kayu penyangga harus kuat dan tahan lama, karena kayu tersebut akan terkena air setiap hari dari pada proses penyiraman bag log jamur.
Beberadaan rak budidaya jamur tiram didalam ruangan produksi ini mutlak harus ada dan ini merupakan satu kesatuan dalam fasilitas utama tersebut, karena baglog membutuhkan penataan yang baik agar bisa tumbuh jamur segar yang baik pula.
Ukuran kapasitas rak yang ideal adalah:
- Tinggi tahapan : 40cm
- Lebar : 40cm
- Panjang :1m
Ukuran rak seperti ini bisa menampung sebanyak 72log ukuran 20x35cm, atau 80log dengan ukuran 18x35cm per meternya
Namun saat ini banyak metode baru dalam menyusun baglog diatas rak, dan bentuk rak juga sudah banyak berubah sesuai dengan penemuan masing-masing pelaku budidaya, tentu saja bukan tanpa alasan mereka memodifikasinya agar di dalam pembudidayaan jamur tiram tersebut bisa seoptimal mungkin, baik dari segi efesiensi lahan dan juga efesiansi waktu dalam perawatan baglog.
Dalam menata baglog didalam rak ada dua metode yaitu menata baglog jamur tiram dengan posisi horizontal dan vertikal, tetapi pada umumnya para petani jamur tiram banyak yang memakai metode horizontal atau posisi tidur, selain mudah dalam penataannya dan cara pemanenan dengan metode ini juga lebih menghemat bahan yang digunakan dalam pembuatan rak, disini kami coba berikan contoh beragam bentuk bagan rak
Macam-macam Bentuk rak budidaya jamur tiram
Bentuk pertama
Memiliki kelebihan dari segi ke kokohan rak sehingga tidak kwatir akan roboh, namun karena rak jenis ini memiliki lebar yang sedikit besar, maka akan memakan tempat lebih besar didalam ruangan produksi, dan tentu saja biaya yang dikeluarkan lebih besar dibandingkan dengan jenis rak lainnya mengingat bahan yang di gunakan pun lebih banyak.
Bentuk ke dua
Memiliki kelebihan irit dalam penggunaan bahan pembuatan rak sehingga biaya yang dikeluarkan bisa sedikit berkurang dibanding rak ke satu , namun tidak sekokoh rak model pertama
Bentuk ke tiga
Memiliki kelebihan selain irit bahan pembuatan dan juga biaya pembuatan, rak model ke tiga ini juga sangat efisien tempat atau ruangan didalam kumbung, namun harus diperhatikan kekokohan dan cara menyusunnya agar tidak terlelu beresiko roboh
Bentuk ke empat
Rak yang satu ini masih jarang dipakai di indonesia, umumnya di india para petani jamur menggunkan rak ini, jika dilihat dari segi efesiensi tempat dan bahan rak jenis ini cocok untuk yang memiliki lahan sempit dan budget yang minim, dari sisi kekuatan rak ini harus diperhatikan dari jenis tali yang digunakan, dan seharusnya menggunkan tali yang tahan karat serta tidak mudah lapuk, begitu pula kayu penyangga harus kuat dan tahan lama, karena kayu tersebut akan terkena air setiap hari dari pada proses penyiraman bag log jamur.
bu, contoh bentuk RAK ke 3 dan 4 kok ndak ada gambarnya ? hehe
BalasHapusbaik saya cek ya, akan segera diperbaiki, terimakasih atas koreksinya salam
BalasHapus