Langsung ke konten utama

Tahapan usaha jamur tiram dengan deskripsinya

Tahapan usaha jamur tiram
Tahapan usaha jamur tiram dengan deskripsinya

Dalam memulai sebuah usaha apapun tentu ada tahapan-tahapan yang harus di jalankan, tidak serta merta begitu memulai langsung melakukan tahapan menegah atau tahapan teratas, hal ini sangat berpengaruh terhadap kesuksesan usaha tersebut, tetapi tidak semua tahapan-tahapan ini mutlak harus di jalankan tergantung dari modal dan kemampuan individu pelaku usahanya, Begitu pula dalam memulai usaha jamur tiram putih yang pada umumnya dilakukan sesuai tahapannya, ada beberapa tahapan atau kelas usaha dalam usaha ini yang di bedakan dengan kegiatan usaha nya, di antaranya sebagai berikut

Tahapan usaha jamur tiram awal atau kelas pemula

Pada tahapan ini petani jamur tiram hanya membudidayakan jamur tiram putih

  • Kegiatan
    • Membeli baglog (bibit jamur yang siap tanam)
    • Membudidayakan, merawat
    • Memanen
    • Memasarkan jamur tiram segar

  • Pasilitas yang dibutuhkan:
    • Ruang budidaya jamur tiram atau kumbung
    • Alat-alat budidaya jamur tiram
    • Alat-alat panen jamur tiram
Jadi untuk kelas usaha ini bibit yang harus anda beli adalah bibit BAGLOG (Bibit yang siap dibudidayakan)

Tahapan usaha jamur tiram kedua/kelas pemula lanjut

Pada tahap ini petani jamur tiram mulai dari membuat media tanam bibit baglog dan membudidayakan jamur tiram putih

  • Kegiatan
    • Menyiapkan semua bahan baku pembuatan media tanam bibit baglog
    • Membuat mediatanam bibit/baglog
    • Menyiapkan bibit F2 (membeli)
    • Menanam,menabur bibit F2 ke media tanam bibit/baglog (inokulasi)
    • Menginkubasikan baglog
    • Membudidayakan, merawat
    • Memanen
    • Memasarkan jamur tiram segar dan memasarkan baglog

  • Pasilitas yang dibutuhkan:
    • Ruang penyimpanan bahan baku
    • Ruang pengoplosan bahan baku
    • Ruang sterilisasi bahan media tanam bibit/baglog
    • Ruang inkubasi baglog
    • Ruang budidaya jamur tiram atau kumbung
    • Autoclaf/ alat sterilisasi media tanam bibit/baglog
    • Alat-alat budidaya jamur tiram
    • Alat-alat panen jamur tiram
Jadi untuk kelas usaha ini bibit yang harus anda beli adalah bibit F2 (Bibit yang siap diturunkan menjadi bibit BAGLOG)

Tahapan usaha jamur tiram ke tiga/Kelas lanjut

Pada kelas usaha lanjut ini petani jamur akan mulai membuat bibit starter F2, untuk kemudian menurunkannya ke baglog yang nantinya akan dibudidayakan

  • Kegiatan
    • Menyiapkan semua bahan baku pembuatan media tanam bibit F2
    • Membuat mediatanam bibit F2
    • Menyiapkan bibit F1 (membeli)
    • Menanam,menabur bibit F1 ke media tanam bibit F2 (inokulasi)
    • Menginkubasikan F2
    • Menurunkan bibit F2 ke media tamam bibit baglog
    • Membudidayakan, merawat
    • Memanen
    • Memasarkan jamur tiram segar dan memasarkan baglog dan juga F2

  • Pasilitas yang dibutuhkan:
    • Ruang pembuatan media tanam bibit F2
    • Incast alat untuk menginokulasi bibit F1 ke F2
    • Ruang penyimpanan bahan baku
    • Ruang pengoplosan bahan baku
    • Ruang sterilisasi bahan media tanam bibit F2
    • Ruang sterilisasi bahan media tanam bibit baglog
    • Ruang inkubasi F2
    • Ruang inkubasi baglog
    • Ruang budidaya atau Kumbung
    • Alat-alat lab
    • Alat-alat budidaya jamur tiram
    • Alat-alat panen jamur tiram
Jadi untuk kelas usaha ini bibit yang harus anda beli adalah bibit F1 (Bibit yang siap diturunkan ke bibit F2 yang kemudian menurunkannya ke BAGLOG

Tahapan usaha jamur tiram ke empat/Kelas atas

Pada kelas usaha lanjut ini petani jamur akan mulai membuat bibit starter F1 yang diturunkan ke F2, untuk kemudian menurunkan lagi ke baglog yang nantinya akan dibudidayakan

  • Kegiatan
    • Menyiapkan semua bahan baku pembuatan media tanam bibit F1
    • Membuat mediatanam bibit F1
    • Menyiapkan bibit F0 (membeli)
    • Menanam/menabur bibit F0 ke media tanam bibit F1 (inokulasi)
    • Menginkubasikan F1
    • Menurunkan bibit F1 ke F2
    • Menurunkan bibit F2 ke Baglog
    • Memasarkan jamur tiram segar bibit baglog, juga bibit F2 dan F1 jamur tiram

  • Pasilitas yang dibutuhkan:
    • Ruang pembuatan media tanam bibit f1
    • Ruang pembuatan media tanam bibit F2
    • Ruang pembuatan media tanam bibit Baglog
    • Ruang penyimpanan bahan baku
    • Ruang pengoplosan bahan baku
    • Ruang sterilisasi bahan media tanam bibit F1
    • Ruang sterilisasi bahan media tanam bibit F2
    • Ruang sterilisasi bahan media tanam bibit baglog
    • Ruang inkubasi F1
    • Ruang inkubasi F2
    • Ruang inkubasi baglog
    • Ruang budiadaya jamur tiram/kumbung
    • Incast inokulasi F1
    • Incast inokulasi F2
    • Autoclaft atau alat sterilisasi media tanam bibit F1
    • Autoclaft atau alat sterilisasi media tanam bibit f2
    • Autoclaft atau alat sterilisasi media tanam bibit baglog
    • Alat-alat lab
    • Alat-alat budidaya jamur tiram
    • Alat-alat panen jamur tiram
Jadi untuk kelas usaha ini bibit yang harus anda beli adalah bibit F0 (Bibit yang siap diturunkan ke bibit F1, kemudian ke F2 dan kemudian BAGLOG )

Tahapan usaha jamur tiram ke lima atau Kelas profesional

Pada kelas usaha lanjut ini petani jamur akan mulai membuat bibit starter F0 yang diturunkan ke F1,lalu ke F2 untuk kemudian menurunkan lagi ke baglog yang nantinya akan dibudidayakan

  • Kegiatan
    • Menyiapkan semua bahan baku pembuatan media tanam bibit F0
    • Membuat mediatanam bibit F0
    • Menyiapkan jamur tiram segar sebagai bibit yang baik untuk diambil sporanya
    • Menanam spora jamur ke media tanam bibit F0 (inokulasi)
    • Menginkubasikan F0
    • Menurunkan bibit F0 ke F1
    • Menurunkan bibit F1 ke F2
    • Menurunkan bibit F2 ke Baglog
    • Membudidayakan jamur tiram
    • Memasarkan jamur tiram segar bibit baglog, juga F2,F1 dan F0

  • Pasilitas yang dibutuhkan:
    • Ruang pembuatan media tanam bibit F0
    • Ruang pembuatan media tanam bibit F1
    • Ruang pembuatan media tanam bibit F2
    • Ruang pembuatan media tanam bibit Baglog
    • Ruang penyimpanan bahan baku
    • Ruang pengoplosan bahan baku
    • Ruang sterilisasi bahan media tanam bibit f0
    • Ruang sterilisasi bahan media tanam bibit F1
    • Ruang sterilisasi bahan media tanam bibit F2
    • Ruang sterilisasi bahan media tanam bibit baglog
    • Ruang inkubasi F0
    • Ruang inkubasi F1
    • Ruang inkubasi F2
    • Ruang inkubasi baglog
    • Ruang budiadaya jamur tiram/kumbung
    • Incast inokulasi F0
    • Incast inokulasi F1
    • Incast inokulasi F2
    • Autoclaft alat sterilisasi media tanam bibit F0
    • Autoclaft alat sterilisasi media tanam bibit F1
    • Autoclaft alat sterilisasi media tanam bibit f2
    • Autoclaft alat sterilisasi media tanam bibit baglog
    • Alat-alat lab
    • Alat-alat budidaya jamur tiram
    • Alat-alat panen jamur tiram
Jadi untuk kelas usaha ini anda tidak membeli bibit, yang harus anda lakukan adalah penelitian terhadap jamur tiram segar yang akan anda turunkan sebagai starter awal, tentunya penelitian mencakup bibit mana yang memiliki jenis dan kualitas paling bagus, karena tahap ini yang paling menentukan kualitas jamur hingga turun-temurun mulai dari F1,F2,dan Baglog dan kemudian Jamur segar, dan selain itu yang harus anda beli adalah PDA (Potatos Dektros Agar), sebagai media tanam kultur murni dari spora jamur tersebut

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jamur tiram berwarna kekuningan

Mungkin kita sering melihat jamur tiram berwarna kekuningan hal ini sebenarnya tidak normal, karena jamur tiram yang sehat dan bagus bisanya berwarna putih susu, atau agak krem Jamur tiram kuning mungkin sangat indah untuk dilihat, bahkan sangat cantik saking cantiknya jamur tiram kuning kerap di jadikan hiasan pada masakan di sejumlah restoran besar di china, namun apakah jamur tiram berwarna kekuningan juga sama cantiknya?.. tentu saja tidak malah ini menjadi salahsatu masalah pada pembudidayaan jamur tiram putih, Dengan jamur tiram berwarna kekuningan justru membuat nilainya berkurang baik secara ekonomi juga secara visual (penampilan) , karena jika hasil panen ajamur tiram berwarna agak kekuningan akan mengurangi minat pembeli karena mereka cenderung berfikiran kalau jamur tiram tersebut kurang terwat, kurang sehat dan kurang berkualitas, pasar menginginkan jamur tiram yang bagus berwarna putih bersih serta berpayung tebal. Kenapa sering terjadi jamur tumbuh berwarna agak kekuninga

Penyebab jamur tiram kriting saat tumbuh

Penyebab jamur tiram kriting bisa di sebabkan oleh berbagai faktor, kritingnya daun pada tubuh buah jamur tiram adalah salahsatu kendala pada budidaya jamur tiram dimana terjadinya pertumbuhan yang tidak biasa pada tudung jamur (pileus), yaitu berbentuk tidak sempurna dan kriting, hal ini banyak ditemui oleh para petani jamur tiram di indonesia termasuk kami sendiri juga pernah mengalaminya. Setelah diteliti lebih jauh dan di lakukan berbagai percobaan selama beberapa periode pertumbuhan, dan ternyata hasilnya dapat kita simpulkan banyak sekali  faktor yang menjadi penyebab jamur tiram kriting, Namun mungkin saja di perjalanan pembudidayaan jamur tiram kedepannya akan semakin terungkap lagi hal lain yang menjadi faktor penyebab jamur tiram tumbuh menjadi kriting. Hal ini bisa saja dipengaruhi oleh faktor seperti pergantian musim yang semakin melenceng dari beberapa tahun sebelumnya, mungkin inilah efek dari global warming yang selama ini kerap di gembar-gemborkan oleh para ilmuwan duni

Ciri dan sebab baglog gagal sebelum dibudidayakan

Ciri dan sebab baglog  gagal dapat diketahui dan dilihat secara kasat mata pada proses inkubasi, karena baglog-baglog yang mengalami kegagalan akan berbeda dengan baglog lainnya yang tumbuh baik dan normal tetapi terkadang kita salah dalam menerka ciri-ciri tersebut, hal ini bisa terjadi di sebabkan karena banyaknya ciri yang dimiliki oleh baglog-baglog yang gagal, tergantung dari faktor penyebab kegagalannya. seperti kegagalan yang di sebabkan kualitas bibit yang jelak, kurang matangnya media tanam saat proses sterilisasi dan juga tercemar atau terkontaminasi spora jamur liar atau bakteri lainnya , hal ini biasanya terjadi karena sembarangan menggunkan tempat atau pakaian pekerja itu sendiri yang kotor pada saat proses inokulasi di lakukan (kurang steril)   Ciri dan sebab baglog gagal Proses sterilisasi kurang maksimal, kurang dari 10 jam dan temperatur kurang dari yang ditentukan, tidak meratanya suhu didalam autoclap atau drum karena penyusunan baglog tidak tepat. Kualitas bib